Selasa, 15 Maret 2011

AL-QUR'AN SEBAGAI SUMBER AUTENTIK

Sudah jelas buat saya, bahwa sumber yang paling otentik dalam penulisan sejarah ini ialah Qur’an Suci. Segala peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan Nabi, diberikan isyaratnya dalam Qur’an, sehingga dapat dipakai sebagai bahan penunjuk dalam mengadakan pembahasan itu. Dengan dasar itu dapat pula diteliti apa yang terdapat dalam buku-buku Hadis dan sejarah Nabi yang bermacam-macam itu. Saya pun berusaha hendak mengetahui sesuatu dalam Qur’an yang ada hubungannya dengan kehidupan Nabi. Suatu bantuan besar dalam hal ini telah diberikan kepada saya oleh Tuan Ahmad Lutfi as-Sayyid, pejabat pada Perpustakaan (Nasional) Mesir, berupa buku-buku referensi, bab demi bab, tentang ayat-ayat Qur’an yang berhubungan dengan kehidupan orang yang telah diberi Wahyu Kitab Suci itu. Saya cocokkan ayat-ayat itu, dan rupanya harus juga saya pelajari sebab-sebab turunnya, waktu turunnya serta hubungannya satu sama lain. Harus saya akui juga - sedemikian jauh saya berusaha - belum juga bertemu dengan semua yang saya maksudkan. Kadang kitab-kitab tafsir Qur’an memberi petunjuk ke arah ini, tapi kadang juga tidak. Buku-buku seperti Asbab’n-Nuzul oleh al-Wahidi dan An-Nasikh wal-Mansukh oleh Ibn Sallama hanya dengan singkat saja membicarakan persoalan yang sangat berharga ini, yang justru patut mendapat penelitian dan pembahasan.

Akan tetapi apa yang saya temukan dalam kedua buku itu dan dalam buku-buku tafsir mengenai beberapa rnasalah, dapat juga saya pergunakan sebagai bahan penelitian terhadap buku-buku lain mengenai sejarah Nabi. Dalam kedua buku itu dan dalam buku-buku tafsir tersebut saya temukan beberapa hal yang patut sekali dikoreksi oleh ulama yang sudah mendalami pengetahuan Qur’an dan Hadis serta mencocokkannya kembali secara lebih teliti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar